Harga minyak mentah dunia melejit sekitaran US$5 per barel pada pembukaan Senin (3/4) pagi. Kenaikan terjadi selesai informasi mengagetkan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak Mentah dan sekutunya (OPEC+) yang hendak memotong produksi sekitaran 1,16 juta.
Dikutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$5,06 atau 6,3 % ke tingkat paling tinggi pada hampir satu bulan saat pembukaan, US$84,95 per barel.

INFO SLOT GACOR HARI INI HANYA DI OKEPLAY777

Pengokohan terjadi di harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) sebesar US$4,8 ke 6,3 % ke tingkat paling tinggi semenjak akhir Januari US$80,47 per barel.

Tempo hari, OPEC+ mengguncangkan pasar dengan umumkan pengurangan produksi sekitaran 1,16 juta barel setiap hari mulai April sampai tahun akhir.

Barisan produsen minyak itu diprediksi menjaga keputusan awalnya untuk memotong produksi sebesar dua juta barel setiap hari sampai Desember pada tatap muka bulanannya di awal minggu ini.

Loyalitas itu membuat keseluruhan volume pemangkasan oleh OPEC+ jadi 3,66 juta barel setiap hari menurut penghitungan Reuters, sama dengan 3,7 % dari keinginan global.

Keputusan itu membuat Goldman Sachs turunkan prediksi produksi akhir 2023 untuk OPEC+ sejumlah 1,1 juta barel setiap hari dan meningkatkan prediksi harga Brent jadi U$95 dan US$100 per barel masing-masing di tahun 2023 dan 2024.

"Pemangkasan surprise ini hari stabil dengan doktrin baru OPEC+ untuk melakukan tindakan terlebih dahulu karena mereka bisa melakukan tidak ada kehilangan market share yang berarti," kata Goldman Sachs.

Goldman memprediksi pengurangan produksi bisa memberikan dorongan 7 % untuk harga minyak. Disamping itu, akan menggerakkan penghasilan minyak Saudi dan OPEC+.

Pemerintah Biden memandang cara yang dipublikasikan oleh OPEC+ tidak arif.

Bulan kemarin, Brent jatuh ke US$70 per barel, paling rendah di dalam 15 bulan, di tengah-tengah kekuatiran kritis perbankan global dan peningkatan suku bunga akan menekan keinginan.

"Cara ini hari, seperti pemangkasan Oktober, bisa dibaca sebagai signal terang lain jika Arab Saudi dan partner OPEC akan berusaha untuk kurangi tindakan jual makro selanjutnya dan jika Jay (Jerome) Powell bukan salah satu bank sentra yang terpenting," tutur Riset RBC Capital, Helima Croft.

Menurut Croft, Washington dan Riyadh cuma mempunyai sasaran harga yang beda untuk ide peraturan khusus mereka."

Riset National Australia Bank menjelaskan pengurangan produksi OPEC+ dan perbaikan permintaan dari importir minyak mentah khusus China bisa menggerakkan harga minyak di atas US$100 per barel sampai kwartal ke-3 .

Dalam pada itu, Tubuh Administrasi Info Energi (EIA) menulis produksi minyak mentah AS naik pada Januari jadi 12,46 juta bph, paling tinggi semenjak Maret 2020.

Harga Minyak Semakin Gagah Buntut OPEC Potong Produksi

Harga minyak kuat di awal perdagangan Rabu (4/4) pagi di Asia. Pengokohan terjadi di tengah-tengah mengantisipasi pengurangan stok minyak mentah AS dan sasaran pengurangan produksi terkini Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).
Dikutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 38 sen jadi US$85,32 per barel. Pengokohan terjadi di harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI) sejumlah 33 sen jadi US$81,04 per barel.

Gagasan OPEC+ akan membuat keseluruhan volume pemotongan produksi minyak jadi 3,66 juta barel setiap hari, terhitung pemangkasan dua juta barel Oktober lalu, sama dengan sekitaran 3,7 % dari keinginan global.

Harga minyak mendapatkan dorongan dari laporan industri yang memperlihatkan jika stock minyak mentah AS turun sekitaran 4,tiga juta barel dalam minggu yang usai 31 Maret. Data itu disingkap sumber Reuters yang mencuplik American Petroleum Institute (API).

Stok bensin AS turun sekitaran empat juta barel, sedangkan stock minyak sulingan turun sekitaran 3,tujuh juta barel. Laporan stok sah oleh Tubuh Administrasi Info Energi, sisi statistik dari Departemen Energi AS, direncanakan pada Rabu, jam 14.30 GMT.

Jaga harga minyak supaya tidak bergerak semakin tinggi ialah kekuatiran mengenai keinginan. Masalahnya lowongan kerja AS pada Februari lalu turun ke tingkat paling rendah pada hampir 2 tahun dan kegiatan manufacturing AS bulan kemarin melorot.

Kegiatan manufacturing yang kurang kuat di China bulan kemarin menambahkan kekuatiran keinginan minyak mentah.

Di Asia, bidang jasa Jepang tumbuh Maret lalu dengan pergerakan paling cepat dalam lebih dari sembilan tahun akhir.